Pages

Monday 1 October 2012

Sulaman Sumbar Menuju Rekor Muri

Anggota Dekranasda Sumbar
Padang, Padek—Dewan Ke­se­nian Nasional Daerah (Dek­ranasda) Sumbar bertekad  memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dalam hal  pembuatan sulaman  ter­pan­jang. Untuk mewujudkan hal tersebut, sedikitnya 20 meter kain dari motif sulaman  di 19 kabupaten/kota akan dipajang untuk memecahkan  rekor Muri tersebut.

“Diharapkan  dengan pe­me­cahan rekor Muri tersebut,  sulaman  dari Sumbar akan semakin berkibar di tingkat nasional dan internasional,” kata Ketua Dekranasda Sum­bar, Ny Nevi Irwan Prayitno kepada wartawan saat pem­buatan sula­man terpanjang di auditorium Gubernuran, ke­marin (24/9).

“Setiap  kota dan kabu­paten akan menyulam kain sepanjang 1 meter. Makanya, panjang kain yang disulam itu sepanjang 20 meter. Sebanyak 19 meter  dari ka­bupaten/kota serta satu meter dari Dek­ranasda. Kegiatan pe­me­­cahan rekor Muri ini juga da­lam rangka  ditetapkannya Sum­bar sebagai  host  pada ajang Festi­val Sulaman Internasional 2012. Kita patut bersyukur, ka­rena ini adalah apresiasi yang mem­­banggakan  di tingkat na­sio­­nal dan internasional,” ujar­nya.

Ia  menyebutkan, sulam dan bordir, salah satu  karya anak bangsa yang sarat filo­sofis  dan estetis. Karya sulam sudah lama menjadi bagian kehidupan rakyat Indonesia dan dunia. Sejak abad ke-18 Masehi, sulaman sudah ada sebelum lahirnya seni lukis. Saat itu, sulam dan  bordir  diperuntukan bagi  inisial  kerajaan dan untuk menghias busana bangsawan dan kaum ningrat lainnya.

“Pada konteks kehidupan sosial, sulaman memberi pe­san agar kita lebih menghargai  suatu proses menuju satu titik akhir, bu­kan hasilnya semata. Ini sa­ngat penting dalam mem­bangun budaya kerja bangsa agar lebih tekun, kerja keras dan tak tak cepat berpuas diri,” ujarnya.

Sumber: padangekspres.co.id

No comments:

Post a Comment